ANTIKONVULSI
I.Pengertian
Obat  antikejang  adalah senyawa kimia yang secara selektif dapat menekan sistem saraf pusat dan digunakan untuk mengontrol dan mencegah serangan tiba-tiba dari epilepsi tanpa menimbulkan depresi pernapasan. Epilepsi adalah  gejala kompleks yang dikarakteristik oleh kambuhnya serangan hebat disritmia otak disertai dengan gangguan atau hilangnya kesadaran dan kadang-kadang disertai dengan pergerakan tubuh (kejang), biasanya waktunya pendek dan terjadi pada orang tertentu.

II. Serangan epilepsi dapat diklasifikasi sebagai berikut,
1.      Serangan kejang parsial
      a.       Gejala sederhana(gejala motorik,sensorik, dan autonomik)
     b.      Gejala kompleks (gejala pada kesadaran, gejala kognitif,afektif atau psikosensori, dan gejala psikomotor)
2.      Serangan kejang generalis
     a.       Primer (petit mal sederhana atau komplek, serangan mioklonik dan atonik, serangan klonik, tonik dan klonik-klonik atau grand mal dan serangan mal dan serangan unilateral)
      b.      Sekunder
3.      Serangan kejang yang tidak diklasifikasikan
4.      Status epileptikus.


III. Mekanisme kerja obang antikejang
           Pada umumnya banyak obat antikejang mempunyai dua struktur yang karakteristik yaitu gugus yang bersifat polar, biasanya gugus imido dan gugus yang bersifat lipofil. Antikejang yang mempunyai struktur sederhana, kemungkinan berinteraksi secara tidak selektif dan menimbulkan beberapa tipe kerja, sedang struktur yang lebih kompleks menunjukkan keselektifan yang lebih besar dan spektrum kerja yang lebih kompleks menunjukkan keselektifan yang lebih besar dan spektrum kerja yang lebih sempit.
             Obat anti epilepsi (OAE) bekerja melawan bangkitan melalui berbagai target seluler, sehingga mampu menghentikan aktivitas hipersinkroni pada sirkuit otak. Mekanisme kerja OAE dapat dikategorikan dalam empat kelompok utama :
 (1) modulasi voltage-gated ion channels, termasuk natrium,kalsium, dan kalium;
(2) peningkatan inhibisi GABA melalui efek pada reseptor GABA-A, transporter GAT-1 GABA, atau GABA transaminase;
(3) modulasi langsung terhadap pelepasan sinaptik seperti SV2A dan α2δ; dan
(4) inhibisi sinap eksitasi melalui reseptor glutamat ionotropik termasuk reseptor AMPA. 
Efek utama adalah modifikasi mekanisme burst neuron dan mengurangi sinkronisasi pada neuron. OAE juga menghambat firing abnormal pada area lain. Beberapa bangkitan, misalnya bangkitan absans tipikal disebabkan karena sinkronisasi talamokortikal, sehingga OAE yang bekerja menghambat mekanisme tersebut efektif untuk mengobati bangkitan absans tipikal. Kebanyakan target OAE adalah pada kanal natrium, kalium, dan reseptor GABA-A 3.

IV. Obat kejang berdasarkan struktur kimianya, yaitu:
1.      Turunan barbiturate
2.      Turunan hidantoin
3.      Turunan oksazolidindion
4.      Turunan suksinimida
5.      Turunan benzodiazepine
6.      Turunan valproate
7.      Turunan dibenzazepin
8.      Turunan lain-lain

1.      Turunan Barbiturat

-Digunakan untuk epilepsi, tetapi efeknya kurang selektif
-untuk mengontrol serangan grand mal dan parsial (psikomotor)
-Contohnya: fenobarbital, mefobarbital, metarbarbital, primidon
a. Fenobarbital
   - Contohnya :Luminal
   - Untuk menguntrol serangan grand mal lebih efektif dibanding petit mal
   - Masa kerja yang panjang
    - Dosis: Oral 3x sehari @25-75 mg, maksimal 400 mg(dalam 2 dosis).
b. Metarbital
   - Untuk mengontrol grand mal, petit mal, mioklonik atau tipe campuran
   - Dosis: 100 mg, 1-3 dd.
c. Primidon
  - Contohnya: Mysoline
  -Turunan 2-deoksi dari fenobarbital
  -Digunakan untuk mengontrol grand mal, psikomotor
  - Diabsopsi oleh saluran cerna dengan cepat, kadar darah tertinggi dicapai setelah 3 jam   
     Pemberian
  -waktu paruh ±10 jam
  - Dosis: Dimulai 4x sehari @ 500mg, hari ke-4 250mg, dan hari ke-11 25mg.


2.      Turunan Hidantoin
       

-Digunakan untuk serangan grand mal, parsial(psikomotor), kurang efektif untuk petit mal
-Contohnya, fenitoin Na, mefenitoin, etotoin.
a. Fenitoin Na
- Contohnya: Difenilhidantoin Na, Dilantin
- Obat antikejang dengan sifat sedative sangat rendah
-Digunakan untuk mengntrol serangan grand mal terutama dikombinasi dengan  
 fenobarbital, untuk serangan parsial(psikomotor), tidak untuk serangan petit
-Dosis: oral 1-2x sehari, @200-600mg
-Efek samping: meningkatkan hyperplasia, gingival pada anak-anakdan hiperaktivitas
-Waktu paruh ±24 jam.
b. Mefenitoin
-Jarang digunakan untuk obat kejang karena menimbulkan hepatotoksik, dermatitis, anemia aplastik.
c. Etotoin
-Mempunyai antikejang lebih rendah disbanding fenitoin dan menimbukan efek sedasi yang lebih besar
-Waktu paruh ±3-11 jam.

3.      Turunan Oksazolidindion

-Digunakan untuk serangan petit mal, tidak efektif untuk serangan grand mal
-Efek samping: iritasi lambung,pusing, mual, gangguan penglihatan yang paling serius menimbulkan anemia aplastik, depresi sumsum tulang belakang, dan kerusakan ginjal.
-Contoh: Trimetadion dan parametadion.
a. Trimetadion
-Pra obat
-dimetabolisme (N-demetilasi) menjadi senyawa aktif dimetadion
-diabsopsi dalam saluran cerna dengan cepat
-Waktu paruh ±16 jam.
b. Parametadion
-Aktivitas sama dengan trimetadian, efek samping rendah
-Aborpsi obat dalam saluran cerna cepat
-Dimetabolisme menjadi N-demetilasi menjadi senyawa aktif N-desmetilparametadion
-Waktu paruh ±16 jam.

4.      Turunan Suksinimida
-Aktivitas yang moderat terhadap serangan petit dan tidak efektif terhadap grand mal
-Aktivitasnya relative sama dengan turunan oksazolidindion tetapi efek sampingnya lebih rendah
-Contohnya: fensuksimid, metsuksimid, etosuksimid
a. Etoksuksimid
-Contohnya: Zarontin
-Untuk pengobatan serangan petit mal dan serangan mioklonik
-Diabsorpsi dalam saluran cerna dengan cukup baik, jika pemberian oral
-Ekskresinya melalui ginjal
- Waktu paruh ±40-60 jam
-Dosis : 2x sehari @250-500mg.
b. Metsuksimid
-Aktivitas antikejang lebih tinggi disbanding fensuksimid dan etoksuksimid
-Toksisitas lebih besar
-Absorpsi dalam saluran cerna lebih cepat
-Waktu paruh ±3 jam.

5.            Turunan Benzodiazepin

           -merupakan penekan SSP yang terutama untuk sedative-hipnotik dan relaksasi otot
           -efektif untuk pengobatan serangan epilepsy, penggunaannya terbatas karena cepat                                 menimbulkan toleransi
           -Contoh: Klordiazepoksid,diazepam, klobazam,flurazepam,lorazepam dan klonazepam.
             a. Daizepam
            -untuk pengobatan status epileptikus akut bila diberikan secara parenteral
            -masa kerja pendek, sehingga pengontrolan jangka pendek kurang efektif
            -biasanya dikombinasi dengan fenobarbital
           -Dosis: oral 2-3x sehari, @2-5mg, I.V: 0,15-0,25mg/kgbb, dapat diulang setelah 15 menit bila               diperlukan.
             b. Klonazepam
             -Contohnya: Rivotril
           -untuk penekan SSP dengan masa kejang yang panjang, efektif untukmengontrol serangan                     petit mal dan mioklonik
           -absorbsi saluran cerna cepat dan sempurna
-Waktu paruh ±20-60 jam
-Dosis: 2-4mg/hari.

6.              Turunan Asam Valproat
-Digunakan untuk antikejang
-contohnya: asam valproat, divalproex Na, valpromid.
a. Asam valproate
- contohnya: depakene, leptilan
- untuk pengobatan serangan petit mal, dan mioklonik, meningkatkan kadar GABA di otak,
Aktivitas asam valproate terhadap serangan petit mal lebih tinggi disbanding klonazepam,  tetapi aktivitas terhadap serangan mioklonik lebih rendah
-   Efek sampingnya relative rendah
-   Absorpsinya cepat di saluran cerna
-   Wakt paruh  ±12jam
-   Dosis awal: 5-15mg/kgbb/hari dalam dosis terbagi.
b.Divalproex sodium
-Contohnya: Depakote
-sifat dan kegunaan sama dengan asam valproate
-   -Dosis awal : 15mg/kgbb/hari dalam dosis terbagi.

7.              Turunan Dibenzazepin
-Contoh: Karbamazepin

a. Karbamazepin
-Contoh: tetgretol, temporal
-Digunakan untuk obat antikejang untuk mengontrol serangan epilepsy parsial, grand mal, dan petit mal.
-Efek samping relative rendah dibandingkan fenitoin, seperti mengantuk, iritasi lambung
-Terpilih sebagai obat neuralgia trigeminal dan glosofaringeal
-Diabsorbsi secara lambat di saluran cerna
-waktu paruh ±36jam
Dosis: 400mg/hari.
b.Okskarnazepin
-Turunan keto dari karbamazepin
-Sifat dan kegunaan mirip dengan karbamazepin
-Dosis awal: 300mg/hari, Dosis ditingkatkan: 600-1200mg/hari, dalam dosis terbagi.

8.      Turunan lain-lain

 -Contoh: lamotrigin, gabapentin, vigabatrin, gabakulin,topiramat
a. Lamotrigin
-contoh: lamictal
-obat antikejang yang kuat
-mencegah serangan parsial seizure dan tonik klonik
-Dosis awal: 50 mg 1 dd  selama 2 minggu, dilanjutkan 50mg 2 dd selama 2 minggu, dosis pemeliharaaan: 100 mg 2 dd.
b. Gabapentin
-senyawa analog GABA(g-aminbutiric acid), merupakan GABA mimetic yang mampu menembus sawar darah otak dan menghambat uptake GABA.
-digunakan untuk mencegah serangan parsial seizure
-Dosis: 300mg 3 dd.
c.Vigabatrin
-bekerja sebagai antikejang dengan cara menghambat secara irreversible degradasi neurotransmitter GABA
-digunakan untuk antikejang yang tidak dapat dikontrol oleh obat antikejang yang lain
-dosis: 500mg, 2-4 dd.
d.Topiramat
-struktur relative berbeda dengan obat kejang lainnya
-merupakan monosakarida yang tersubstitusi dengan gugus sulfamat
-digunakan sebagai obat penunjang pada pengobatan parsial seizure
-Dosis: 100-200 mg 2dd.


Link bebrapa obat bekerja sebagai antikonvulsi:


Pertanyaan:
1.      Mengapa mekanisme kerja obat antikejang ada empat tipe?
2.      Bagaimana penerapan obat antikejang untuk anak balita yang kejang?
3


Daftar Pustaka
Siswandono dan soekardjo.2000. kimia medisinal edisi 2. Airlangga university press: Surabaya.   
Husna, M dan Kurniawan. 2017. mekanisme kerja obat anti epilepsi secara biomolekuler biomolecular mechanism of anti epileptic drugs. Journal Biomolecular Mechanism of Anti Epileptic Drugs. 4(1):38-45.






-
 







Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Hai, kak nurul..
    Saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1..Mekanismenya secara umum yaitu dengan memblok kanal ion Na, Ca sehingga sel saraf stabil, kemudian,menyebabkan meningkatnya tranmisi inhibitor GABA-ERGIK dan bersama pula meningkatnya tranmisi glutamat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, terima kasih buat jawabannya ega, bole nanyak tidak, GABA ERGIK itu apa? GABAnya tahu, tapi ERGIK nya kurang paham.

      Delete
  3. Hai nurul...
    Saya akan menjawab pertannyaan no 2, kejang demam adalah bangkitan kejang pada bayi dan anak yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38°C) akibat suatu proses di luar otak (ekstrakranial). kejang demam terjadi akibat adanya peningkatan suhu tubuh pada anak yang mempunyai ambang kejang rendah (mudah mendapatkan kejang). Berikan diazepam rektal. Obat yang praktis diberikan oleh orangtua adalah diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan 10 kg.

    Namun jangan diberikan bila kejang telah berhenti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih asima buat jawabannya. berarti rekomendasinya obat kejang diazepam ya dengan rute pemberiaan rektal . okedeh

      Delete
  4. Hai kak nu, dsni saya akan mencoba mnjwb soal nomor 2:
    Penanganan yang dilakukan bila balita kejang
    1.Tetap tenang dan tidak panik
    2.Kendurkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher. Miringkan posisi anak.
    3.Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut.
    4.Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
    5.Berikan diazepam rektal. Obat yang praktis diberikan oleh orangtua adalah diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan 10 kg.

    6.Namun jangan diberikan bila kejang telah berhenti.

    7.Ukur suhu, awasi dan catat lama serta bentuk kejang. Tetap bersama anak selama kejang.

    8.Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

    ReplyDelete
  5. Halo nurul
    Saya mau bertanya,toksisitas obat konvulsi itu apa ya?
    Terimakasih😊

    ReplyDelete
  6. Hai nurul,saya mau bertanya,berapa dosis yang tepat kejang pada anak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai arion, menurut nurul sih contoh obatnya seperti diazepam, karen untuk anak-anak yang kejam rute pemberiannya yang tepat adalh melalui rektal, kemudian untuk dosisnya 5 mg yaitu untuk anak dengan berat badan 10 kg. bagaimana arion?

      Delete
  7. Assalamualaikum nurul zhikra bagaimana kita bisa menghindari penyakit kejang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waa'laikumussalam kk, nurul mencoba menjawab pertanyaan kakak. Nah untuk mencegah atau menghindarinya caranya,
      Berikut adalah beberapa hal yang dapat mencegah risiko kambuhnya kejang epilepsi:

      1.Perbanyak jam tidur setiap malam, cobalah untuk mengatur jadwal tidur yang teratur, dan melakukan dengan disiplin
      Kita bisa mencoba untuk mengatur stress dan mempelajari teknik relaksasi yang bisa menenangkan otak, tubuh serta pikiran guna mencegah epilepsi muncul.
      2.Hindari mengonsumsi narkoba dan alkohol
      3.Hindari cahaya yang terang, lampu kelap-kelip, dan rangsangan visual lainnya yang bisa memicu kaget
      4.Kurangi waktu Anda menonton TV dan berada di komputer
      5.Kurangi bermain video game
      6.Terapkan pola makan sehat dan diet untuk mencegah epilepsi
      Demikian kakak menurut nurul

      Delete
  8. Assalamualaikum nurul zhikra, pembahasan yg nurul buat sangat menarik, nabila mau nanya Obat yang paling cepat bekerja dan menghasilkan hasil yang optimal bagi balita/anak-anak obat apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waa'laikumussalam, menurut nurul diazepam nabila, karena dosisnya kecil, tetapi rute pemberiannya melalui rektal sehingga efek terapinya langsung ke sasaran target

      Delete
  9. Assalamualaikum kak nurul, disini saya mau bertanya dengan terjadinya kejang, tentu ada kejut shock bagaimakah dampaknya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waa'laikumussalam. nurul mencoba menjawab Eva
      Step (kejang demam) terjadi akibat terjadinya locatan arus listrik di otak yang terganggu karena demam. Kejang demam yang terjadi kurang dari 15 menit lamanya, kondisi setelah kejang anak tetap sadar, tidak terjadi gejala sisa akibat kejang seperti kelumpuhan otot-otot tungkai, tidak terjadi gangguan tumbuh kembangnya, kejang tidak terjadi berulang-ulang, biasanya tidak mengkhawatirkan. Terlebih bila kondisi saat ini ia tetap seperti biasa.
      Jadi, insya allah tidak ada hal yang mengkhawatirkan.

      Delete
  10. Hai, nuurul
    Saya mencoba menjawab pertanyaan no. 1..Mekanismenya secara umum yaitu dengan memblok kanal ion Na, Ca sehingga sel saraf stabil, kemudian,menyebabkan meningkatnya tranmisi inhibitor GABA-ERGIK dan bersama pula meningkatnya tranmisi glutamat

    ReplyDelete
  11. Hay nurul.
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2.
    Untuk mengantisipasinya, Anda bisa menyediakan obat kejang pada anak di rumah. Sediakanlah obat penurun panas dan obat antikejang yang telah diresepkan dokter anak sebagai antisipasi terhadap kejang demam pada balita yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Obat kejang pada anak ini harus diberikan dalam dosis yang tidak berlebihan. Jangan gunakan obat kejang pada anak tanpa resep dokter, terlebih dalam dosis yang berlebihan.

    ReplyDelete
  12. baiklah saya akan menjawab pertanyaan nmor 2, bahwa kejang pada balita diawali dengan suhu tubuh yang terlalu tinggi, untuk penerapan obat yang diberikan harus disesuaikan dengan resep dokter, tidak bisa diberikan sembarangan obat pada balita

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ANALGETIK

HEMATOLOGI